Laporan kekayaan adalah salah satu langkah untuk menilai kekayaan bersih (networth) seseorang,dan juga untuk melakukan financial check up kesehatan keuangan seseorang.Dalam Laporan Kekayaan atau disebut sebagai Financial Statement dibagi menjadi bagian Aset (aktiva) dan Hutang (passiva).
Nah,tahukah anda ada 3 jenis aset dalam kepemilikan harta seseorang?
Apa saja,mari kita cek:
1. Aset Likuiditas
Yang disebut aset likuiditas adalah semua jenis aset yang mudah dicairkan dalam waktu 7 hari dan tidak bernilai investasi (mengejar keuntungan).Yang termasuk dalam aset likuiditas ini adalah:
- tabungan bank
- deposito bank
- reksadana pasar uang
Aset likuiditas adalah bagian dari Dana Darurat seseorang. Sehingga bila kita melakukan penilaian Rasio Likuiditas (seberapa likuid aset-aset seseorang bisa dicairkan dengan cepat) kita mendapatkannya dengan membagi antara jumlah Aset Likuid dengan pengeluaran bulanan seseorang.Idealnya adalah minimal 3,artinya asetnya bisa cepat dicairkan untuk menutup 3 bulan pengeluaran apabila terjadi penurunan pendapatan.
Apakah emas,saham dan reksadana termasuk Aset Likuiditas?
Menurut kami ketiga jenis aset tersebut lebih cocok masuk ke aset investasi,karena walaupun memang likuid,tetapi mempunyai nilai investasi.Memasukkan aset-aset ini dalam aset likuiditas menyebabkan mis-management dalam keuangan,karena seseorang bisa saja mencairkan aset ini dalam keadaan darurat,padahal ada kemungkinan dalam keadaan rugi.Seperti pada keadaan pandemi corona saat ini,nilai saham yang turun tidak bisa dijadikan sebagai back-up plan dana darurat terbaik.
2. Aset Personal
Orang sering tidak menyadari jenis aset ini.
Aset personal contohnya adalah:
- rumah tinggal
- perhiasan
- barang elektronik
- koleksi benda seni
- mobil dan kendaraan
- dll yang mempunyai nilai jual
Aset personal kita beli bukan karena nilai aset tersebut secara keuntungan,tapi lebih pada aspek menikmati dan mempergunakan.Sehingga aset-aset jenis ini kebanyakan mempunyai nilai yang semakin menurun seiring berjalannya waktu.
Namun tetap saja anda harus mengidentifikasi aset-aset personal anda,karena masih mempunyai nilai jual saat ini.
Evaluasi setiap tahun untuk melakukan taksiran nilai aset-aset personal anda.
3. Aset Investasi
Aset ini kita beli dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan baik dari kenaikan harga jual (capital gain) maupun dari pendapatan rutin (cashflow).Aset investasi kita harapkan dapat menambah kekayaan bersih kita atau sebagai kendaraan untuk mencapai tujuan keuangan tertentu.
Untuk potensi return atau keuntungannya kita harapkan di atas inflasi.
Contoh aset investasi adalah:
- bisnis
- properti kedua setelah rumah tinggal: tanah,rumah,rumah kos,ruko,apartemen,kondotel dll
- saham
- obligasi
- reksadana: reksadana pendapatan tetap,campuran,atau saham
- komoditi misalnya emas logam mulia
- hak cipta atau royalti
- program dana pensiun atau DPLK
- program dana pendidikan anak
- polis asuransi unit link
Mengapa perlu identifikasi aset?
Identifikasi aset adalah hal yang penting untuk dilakukan,karena mempunyai beberapa tujuan keuangan:
- Menghitung rasio kesehatan keuangan (Financial Check Up)
- Menghitung kekayaan bersih (Net worth)
- Melakukan pelaporan pajak SPT setiap awal tahun
- Merencanakan proses distribusi harta waris (estate planning)
Simpulan:
Identifikasi aset adalah suatu aktivitas keuangan yang perlu dilakukan secara rutin dan berkala,paling tidak setiap setahun sekali.Ketrampilan mengidentifikasi aset termasuk dalam kecerdasan finansial seseorang dalam mengelola kekayaan.Konsultasikan dengan penasehat keuangan anda untuk mendapatkan rekomendasi keuangan secara profesional.



