Menu Close

6 Tanda Keuangan Kamu Sudah Layak Investasi

Resiko datang dari tidak mengetahui apa yang kamu kerjakan

-Warren Buffet

Dari semua bahasan perencanaan keuangan,topik Investasi selalu menjadi yang paling menarik.

Bagaimana menumbuhkan uang kita,selalu membuat kita excited untuk belajar dan melakukannya.

Investasi adalah termasuk bagian dalam perencanaan keuangan komprehensif,yang secara lengkap meliputi: pengelolaan uang,manajemen resiko,perencanaan hari tua,investasi,perencanaan pajak,dan perencanaan harta waris.

Investasi ibarat kita akan melakukan “penyerangan” yang agresif.Nah,seperti dalam permainan sepakbola,menyerang membabi-buta tanpa strategi investasi,belum tentu membuat kita memenangkan pertandingan.

Berinvestasi saja tanpa cek dan ricek dulu apakah keuangan kita sudah layak investasi akan menyebabkan “blunder keuangan” dan bisa menyebabkan keuangan kita kacau balau nantinya.

Nah apa saja tanda bahwa keuanganmu sudah layak untuk investasi?

1. Cashflow positif

Tentu saja keuangan kita harus surplus dulu tiap bulan.

Kalau tidak surplus,darimana kita mendapatkan uang untuk modal investasi?

Cara membuat surplus neraca keuangan kita adalah dengan melakukan 2 hal ini:

  • menaikkan penghasilan
  • mengurangi pengeluaran

Banyak orang melakukan pekerjaan atau bisnis tambahan supaya neraca keuangan mereka menjadi surplus.

Hasil surplus keuangan ini dapat dijadikan modal untuk berinvestasi

Apakah penghasilan besar selalu jaminan bisa surplus?

Belum tentu.

Kecerdasan menghasilkan uang belum tentu disertai dengan kecerdasan mengelola uang.

Ada klien kami yang berpenghasilan 100 juta per bulan hanya mampu menabung 5 juta per bulan,sama dengan klien yang lain yang berpenghasilan 10 juta per bulan,mampu menabung dalam jumlah yang sama.

Karena gaya hidup yang besar juga mengakibatkan net cash surplus seseorang bisa menipis,bahkan bisa minus!

Maka kemampuan mengelola keuangan adalah kecerdasan keuangan yang perlu anda pelajari.

2. Dana Darurat sudah aman

Siapkan pertahanan anda dulu sebelum menyerang

Kehidupan itu penuh dengan ketidakpastian dan resiko.

Ada beberapa kejadian yang tidak kita rencanakan sebelumnya yang bisa terjadi misalnya:

  • pengeluaran di luar budget bulanan,misalnya renovasi rumah,servis mobil habis tabrakan,dll
  • resiko sakit,operasi dan perawatan intensif dengan biaya besar
  • resiko sakit kritis,cacat atau meninggal dunia

Jangan menaruh Dana Daruratmu di Aset Investasi

Ini adalah sesuatu hal yang sangat penting.

Investasi itu ibarat kita menabur benih,dia perlu waktu untuk bertumbuh,bahkan kadang tidak semua bertumbuh.

Jika kita tidak punya Dana Darurat,ada kejadian di luar rencana (un-expected events),betapa sayangnya bila kita harus mengambil dana itu dari Aset Investasi kita.

Berarti kita harus memulai lagi dari Nol,padahal investasi kita sedang dalam pertumbuhan.

Atau bahkan kita bisa jatuh bangkrut,karena investasi tidak mencukupi untuk membiayai kejadian darurat.

Bila pertahanan kita sudah cukup kuat,kita akan tenang dalam menyerang.

Berapa besar Dana Darurat yang dibutuhkan?

Minimal sekali 3 bulan pengeluaranmu,hingga 12 bulan pengeluaran.

Tempatkan Dana darurat dalam rekening terpisah,dalam 3 rekening:

  • Tabungan
  • Deposito
  • Reksadana Pasar Uang

3. Amankah Rasio Hutangmu?

Cek dulu rasio hutangmu,apakah sudah aman sebelum melakukan investasi.

Ada 2 rasio yang digunakan,yaitu:

  • Debt to Service ratio atau rasio pelunasan utang,artinya maksimal cicilan adalah 30% dari penghasilan bulananmu
  • Debt to Asset Ratio,yaitu pokok hutangmu jangan melebihi 50% asetmu

Bagaimana bila rasio hutang masih jelek?

Tunda investasi,dan lunasi atau kurangi hutang-hutang dulu.

Melakukan investasi dengan rasio hutang yang buruk akan membebani cashflow keuanganmu.

Rasio hutang yang baik akan memberikan kita alokasi yang lebih besar lagi untuk melakukan investasi secara rutin.

4. Manajemen Resiko

Investasi selalu menjadi pedang bermata dua.

Investasi yang baik adalah investasi yang memiliki Tujuan Keuangan yang jelas,misalnya untuk pendidikan anak,hari tua,dana beribadah,dana membeli barang dll.

Investasi adalah rencana anda yang dalam koridor harapan baik,tetapi hidup penuh ketidak-pastian.Apa rencana cadangan Anda atau back-up plan saat ada resiko yang tidak anda duga terjadi?

Contoh manajemen resiko:

Bapak Budi usia 42 tahun mempunyai anak usia 8 tahun.

Budi ingin merancang suatu investasi untuk mencapai pendidikan anaknya yang di tahun 2020 bernilai 100 juta rupiah dan 10 tahun lagi dengan asumsi inflasi 7% bernilai 200 juta rupiah.Untuk itu dia berinvestasi 1 juta tiap bulannya dalam investasi yang berpotensi menghasilkan return rata-rata 10% per tahun di sebuah program dana pendidikan.

Malang tak dapat ditolak,Bp Budi mengalami serangan jantung dan meninggal di usia 43 tahun.

Siapa yang akan meneruskan rencana pembayaran 1 juta per bulan untuk sisa 9 tahun ke depan?

Tanpa manajemen resiko,rencana dana pendidikan 200 juta tidak tercapai,baru ada ada dana 12 juta lebih.

Bersyukur Bp Budi melakukan manajemen resiko dengan melengkapi rencana investasinya dengan Program Asuransi Jiwa.Dia membeli polis dengan UP 200 juta selama 10 tahun dengan premi 300 ribu/bulan.

Maka Asuransi akan memberikan UP 200 juta untuk mewujudkan tujuan cita-cita Bp Budi dan keluarganya.

Proteksi apa saja yang diperlukan untuk manajemen resiko sebuah program investasi?

Ada paling tidak 3 jenis produk yang perlu dipertimbangkan oleh seorang investor untuk manajemen resiko investasinya:

  1. Asuransi Jiwa (seperti contoh Bp Budi)
  2. Asuransi Sakit Kritis,yaitu saat ada kondisi kritis yang menyebabkan seseorang tidak produktif,maka asuransi akan memberikan uang pertanggungan
  3. Proteksi Cacat Tetap,juga melindungi produktivitas seseorang

Manajemen resiko yang mana yang anda butuhkan?

5. Punyai Tujuan Investasi

Ini sangat sering saya jumpai,bahwa banyak orang melakukan investasi tanpa tujuan.

“Ya pokoknya invest-invest saja,pak”

Investasi tanpa tujuan dan strategi adalah Spekulasi

Ya,bila anda tidak punya tujuan buat apa investasinya ini,berapa lama anda akan melakukan investasi,maka anda hanya seperti spekulasi saja.Dan ujung-ujungnya adalah kebingungan saat investasi turun maunya dilepas,kalau pas naik juga bingung mau dijual atau tidak?

Maka tetapkan dulu Tujuan Investasi anda.

Yang menjadi prioritas tujuan keuangan anda adalah:

  • Investasi untuk Hari Tua (Pensiun)
  • Investasi pendidikan anak (Pendidikan)
  • Dana pembelian rumah (Papan)
  • Setelah 3P terpenuhi,anda boleh berinvestasi untuk menambah aset dan kekayaan bersih anda

Setelah mempunyai tujuan dan waktu investasi,anda menyusun portofolio investasi dan strategi keuangannya.

6. Pahami Produk Investasi

Produk investasi sangat beragam,mulai dari frame waktu atau resikonya.

Literasi atau pemahaman keuangan di Indonesia belum terlalu tinggi,sehingga masyarakat masih sering terjebak pada investasi bodong yang menyebabkan kerugian keuangan dan kejahatan.

Penting sekali untuk menambah kecerdasan anda no 5 yaitu kecerdasan dalam informasi keuangan.

Ada beberapa portofolio investasi atau “mesin uang” yang bisa anda pilih:

  • saham
  • obligasi
  • reksadana
  • komoditas,seperti emas
  • properti
  • bisnis
  • dll

Yang paling penting adalah pahami karakteristik masing-masing produk.

Tidak ada produk yang  bagus 100%,dijamin untung setiap waktu.

Ada yang bersifat agresif (misalnya saham,reksadana saham),moderat (emas,obligasi) atau konservatif (reksadana pasar uang,deposito).Ada yang cocok untuk jangka panjang misalnya saham,ada juga yang cocok untuk jangka pendek misalnya deposito.

Jangan tempatkan dana pendidikan anak anda yang tinggal 2 tahun lagi di reksadana saham,misalnya.Atau jangan hanya tempatkan investasi pensiun anda yang masih 30 tahun lagi di instrumen deposito,karena tidak berkembang.

Simpulan:

Mendengar kata investasi, semua orang semangat dan antusias untuk belajar dan melakukannya.Namun pastikan keamanan keuangan anda sudah memenuhi persyaratan “Layak Investasi” dan literasi keuangan anda sudah cukup.

Konsultasikan kepada penasehat keuangan bersertifikasi untuk menyusun strategi keuangan anda.

Selamat Berinvestasi.

error: Content is protected !!